Peran WTO E-Commerce Agreement: Studi Kasus Harmonisasi Kebijakan Digital Singapura
DOI:
https://doi.org/10.38035/jsmd.v3i3.568Keywords:
WTO E Commerce Agreement, Singapura, Kebijakan Digital, Global Governance, Harmonisasi RegulasiAbstract
Perbedaan regulasi digital di Asia Tenggara masih menjadi hambatan besar bagi upaya integrasi ekonomi lintas negara. WTO E-Commerce Agreement menawarkan kerangka global yang penting untuk menjawab persoalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Singapura menerapkan ketentuan perjanjian ini dalam kebijakan digitalnya serta mengidentifikasi peluang dan kendala dalam proses harmonisasi regulasi domestik. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini menelaah dokumen kebijakan resmi, laporan internasional, dan literatur relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Singapura secara aktif menyesuaikan sejumlah aturan nasional, terutama Personal Data Protection Act (PDPA) dan kebijakan moratorium bea cukai, agar selaras dengan prinsip prinsip yang ditetapkan WTO. Upaya ini memperkuat posisi Singapura sebagai pusat ekonomi digital, meningkatkan kepastian hukum, dan menarik lebih banyak investasi asing. Meskipun demikian, penelitian juga menemukan tantangan berupa ketidakterpaduan regulasi di tingkat kawasan dan kesenjangan infrastruktur digital antarnegara ASEAN yang menghambat adopsi standar bersama. Secara keseluruhan, kepatuhan terhadap kerangka WTO E-Commerce Agreement menjadi strategi penting bagi Singapura dalam memperkuat tata kelola perdagangan elektronik dan mengurangi risiko dalam ekonomi digital, meskipun hambatan regional masih perlu diatasi.
References
Azmeh, S., Foster, C., & Echavarri, J. (2020). The international trade regime and the quest for free digital trade. International studies review, 22(3), 671-692. https://doi.org/10.1093/isr/viz033.
Burri, M. (2021). Big data and global trade law. Cambridge University Press. https://library.oapen.org/handle/20.500.12657/91677.
Center for Strategic and International Studies (CSIS). (2023, Desember 12). USTR Upends U.S. Negotiating Position on Cross-Border Data Flows. Csis.org. https://www.csis.org/analysis/ustr-upends-us-negotiating-position-cross-border-data-flows.
Firdausi, A., & Prastyanti, R. A. (2025). Legal Approaches to Cross-Border E-Commerce Consumer Protection in Indonesia, Singapore, and China. Sinergi International Journal of Law, 3(3), 194-206. https://doi.org/10.61194/law.v3i3.780.
Infocomm Media Development Authority (IMDA). (2024, Januari 25). IMDA’s TradeTrust transforms cross-border trade through digitalisation. Imda.gov.sg. https://www.imda.gov.sg/resources/blog/blog-articles/2024/01/tradetrust-transforms-cross-border-trade.
Jones, E., Kira, B., & Tavengerwei, R. (2024). Norm Entrepreneurship in Digital Trade: The Singapore-led Wave of Digital Trade Agreements. World Trade Review, 23(2), 208–241. doi:10.1017/S1474745624000089.
Juwita, K. (2025). Penerapan Online Dispute Resolution (ODR) sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Modern E-Commerce di Indonesia. Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(6), 8873-8879.
Keohane, R. O. (2005). After hegemony: Cooperation and discord in the world political economy. Princeton university press.
Krasner, S. D. (Ed.). (1983). International regimes. Cornell University Press.
Mitchell, A. D., & Chin, E. (2023). The WTO Joint Statement Initiative on E-commerce: Navigating Digital Trade Rules in a Fragmented World. Journal of World Trade, 57(6). https://doi.org/10.54648/trad2023041.
Mitchell, A. D., & Mishra, N. (2017). Data at the docks: modernizing international trade law for the digital economy. Vand. J. Ent. & Tech. L., 20, 1073.
Naiki, Y. (2024). Smart Cities and International Trade Law. World Trade Review, 23(3), 363–384. doi:10.1017/S1474745624000077.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). (2025, 10 Februari). Economic Implications of Data Regulation. Oecd.org. https://www.oecd.org/en/publications/economic-implications-of-data-regulation_aa285504-en.html.
Personal Data Protection Commission Singapore (PDPC). (2018, 25 Mei). European Union General Data Protection Regulation Factsheet for Organisations. Pdpc.gov.sg. https://www.pdpc.gov.sg/-/media/files/pdpc/pdf-files/eu-gdpr/eu-gdpr-factsheet--041017.pdf.
Pratamasari, A. (2020). Cybersecurity and Custom Regulations as Trade Barriers in ASEAN e-Commerce: Case of Indonesian e-Commerce. Global Strategis, 14(1), 1–16. https://doi.org/10.20473/jgs.14.1.2020.1-16.
Ridwan, & K.P.Suharyono S. Hadiningrat. (2024). EXAMINING THE ROLE OF THE SINGAPORE GOVERNMENT IN INCREASING ECONOMIC GROWTH IN THE DIGITAL ECONOMIC ERA. JIPOWER: Journal of Intellectual Power, 1(2). https://doi.org/10.63786/jipower.v1i2.19.
Suparman, S. (2015). URGENSI REGULASI KOMPREHENSIF E-COMMERCE DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA). JURNAL MERCATORIA, 8(1), 75–90. https://doi.org/10.31289/mercatoria.v8i1.648.
Tsymbal, L., Deniss, D., and Svitlana G. (2025). COMPARATIVE ANALYSIS OF SMART STRATEGIES IN STATE POLICIES. Baltic Journal of Economic Studies, 11(1), 376-386. doi:10.30525/2256-0742/2025-11-1-376-386.
Walters, R. (2022). Cross-Border Data Flows: An Evolving Multi-Layered Regulatory Approach Required!. Global Privacy Law Review, 3(1). https://doi.org/10.54648/gplr2022004.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alya Annisa Putri Purba, Diva Najwah Sabila, Duha Abdullah, Saprida
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta :
Penulis yang mempublikasikan manuskripnya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Siber Multi Disiplin (JSMD) berhak menjadi yang pertama menerbitkan dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International (Attribution 4.0 International CC BY 4.0) .
- Penulis dapat mengirimkan artikel secara terpisah, mengatur distribusi non-eksklusif manuskrip yang telah diterbitkan dalam jurnal ini ke versi lain (misalnya, dikirim ke repositori institusi penulis, publikasi ke dalam buku, dll.), dengan mengakui bahwa manuskrip telah diterbitkan pertama kali di JSMD.
